Info     :
You Are the Apple of My Eye (那些年我們一起追的女孩) adalah sebuah film drama-romantis Taiwan yang berdasarkan novel karya Giddens, dirilis pada tahun 2011.[2] Film yang disutradarai oleh Giddens Ko ini pemainnya antara lain adalah Ko Chen-Tung dan Michelle Chen. Giddens juga membuat debutnya sebagai sutradara ketika dia mengarahkan diri sendiri film ini.
Review  :
INI FILM TAIWAN. WOW. Pertamanya liat kirain film China, maklum jarang nonton film Taiwan, China pun jarang.
Jadi, sebenernya judul film ini itu udah familiar buat gue, soalnya ini tuh salah satu buku terjemahannya Haru. Mau nonton ini juga karena itu, meskipun belum pernah baca novelnya sih.
Cerita. Cerita film ini menurut gue memang sesuai realita anak-anak remaja kebanyakan ( meskipun adegan – adegan dewasanya terlalu over sih ). Cerita tentang sahabat dan juga cinta yang nggak menye-menye. Nilai plusnya juga ini sahabat ala cowok (gua suka sahabat ala cowok, ngga lebay). Semuanya suka sama satu cewek, tapi ngga ada tuh yang namanya musuhan gara-gara itu. (Lucunya ada salah satu yang suka karena cuman ikut-ikutan, sangking setianya mungkin hahahaha). Bahkan saat ada salah satu di antara mereka yang udah pacaran sama nih cewek, yang lainnya nggak ada yang ganggu. Tentang cita-cita dan masa depan juga diangkat dalam film ini. Bagaimana perjuangan Ko Ching Teng yang kekanak-kanakan dan nakal itu belajar giat. Makna dari titik-titik tinta biru di seragam sekolahnya.
Alur. Dimulai tahun 2005, kemudian bercerita tentang masa remaja di tahun 1994, 1997, 1999, dan kembali ke tahun 2005. Meskipun alurnya mundur, dan pergantian alurnya beberapa kali, tapi ini dikemas sangat apik dan penonton mengerti dengan alur yang coba disampaikan dalam film ini.
Nilai plus dari film ini yaitu bisa dijadikan motivator dan inspirasi bagi kita semua, khususnya kalangan remaja. Juga, pemain-pemainnya yang good looking, terutama pemain utama yang serasi, hehe.
Nilai minus dari film ini, yang seperti disebutkan diawal tadi, banyak adegan-adegan dewasanya, meskipun hanya dalam bentuk verbal, tapi tetap saja terlalu over. Lalu, akhirnya juga..... emm, ngga sesuai dengan ekspektasi gue, jadi ya gue kurang suka sama endingnya. Itu pendapat gue. Lain lagi dengan pendapat kalian, mungkin ada yang senang dengan endingnya. It’s about selera J
Jadi, jika kalian dalam keadaan down, lagi males-malesnya belajar, atau lagi ada waktu luang, tidak ada salahnya nonton film ini.