Tik
... tik ... tik ...
Air...
Ketika jernih, akan disayang.
Ketika
keruh, akan dibenci.
Hujan...
Ketika turun, akan dipuja.
Ketika
hilang, akan dilupakan.
Tak
ada yang tahu,
Mereka
seperti ribuan makhluk yang bernyawa.
Bisa
marah, bisa sedih, bisa merasakan.
Terabaikan
membuatnya menghilang.
Tak
ada lagi air, tak ada lagi hujan.
Tak
ada yang sadar,
Suara
rintik yang merdu telah tiada.
Hanya
meninggalkan tanah basah.
Dengan
rentetan erangan kekesalan.
Air
mendengar itu.
Hujan
mendengar itu.
Mereka
seperti ribuan makhluk yang bernyawa.
Bisa
berubah haluan.
Dan
bertekad,
Akan
membunyikan rintik yang lebih merdu.
Semakin merdu, dan selamanya merdu.
Soppeng,
14 Februari 2015
1 Comments
Tes komen :D
ReplyDelete